Penerimaan Siswa/wi MTSN 2 Asahan Diduga Sarat Dengan “ Pungli “

Pimpinan redasi rajawalionline saat mencari informasi terkait proses pendaftaran di MTSN 2 Asahan. Foto : (rajawalionline)

Kisaran, rajawalionline – Penerimaan seleksi calon siswa/wi di MTSN2 Asahan tahun ajaran 2023 sudah berlangsung, namun banyak beredar informasi bahwa dugaan adanya praktek “ Main Uang “ pada proses penerimaannya. Hal ini tercetus dari informasi para emak – emak yang mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut. Bukan hanya emak – emak, kalangan dari guru sekolah swasta juga mengatakan hal yang sama.

Sebut saja namanya Ibu Siska (Bukan Nama Aslinya), Ibu Siksa adalah salah satu guru yang bekerja di salah satu SD swasta di Asahan. Ia menginformasikan dan mengatakan bahwa Sekolah Negeri MTSN2 Asahan sudah buka pendaftaran, namun ia juga saran kan jangan berharap bisa masuk sekolah tersebut, sebab sekolah itu menurut infonya pakai “ Uang Bangku “ agar bisa masuk.

Read More
Sepanduk pemberitahuan pendaftaran di MTSN 2 Asahan. Foto : (rajawalionline)

“ Ibu/Bapak, sekolah MTSN2 sudah buka pendaftaran, silahkan yang mau daftar, tapi di MTSN2 biasanya bayar bangku untuk masuknya loh, “ Ungkap Ibu Siska sembari memberitahukan kepada wali murid yang baru lulus.

Sementara, dari informasi yang layak di percaya, kalangan emak – emak yang berkumpul saat mendaftar di MTSN 2 Asahan juga menyampaikan hal yang sama tentang bayaran masuk MTSN 2 Asahan.

“ Saya kmrin bayar 2 juta bu, tapi temen saya ada yang 1 juta, itu juga kalau kenal orang dalam bu, “ Kata salah satu emak – emak yang turut mengantarkan pendaftaran anaknya di MTSN 2 Asahan.

Semakin menguatkan informasi dari kalangan guru dan emak – emak, salah satu calon siswi dengan nilai akhir raport nya di posisi rangking 2, akhirnya harus rela tidak diterima di sekolah tersebut. Anehnya, temen satu sekolahnya yang peringkat 5, di terima di sekolah MTSN 2 Asahan. Jelas ini ada apa dengan MTSN 2 Asahan??? Diduga kuat, penerimaan siswa/wi MTSN 2 Asahan sarat dengan “ Pungutan Liar ( Pungli ) “.

Saat di konfirmasi mengenai hal itu ke Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Asahan Saripuddin Daulay, sampai berita ini di turunkan, belum ada tanggapan dari Kakan Kemenag Asahan terkait informasi tersebut.

(RED)

Related posts