Asahan, rajawalionline – Setelah satu bulan PT. PMKS mengadakan Perekrutan Karyawan, baru terlihat di beberapa job kerja terjadi ketidak cocokan, baik itu di lapangan maupun di bagian penimbangan TBS (Tandan Buah Segar).
Kuat dugaan adanya praktek KKN yang ada di tubuh Perusahaan Swasta itu sangat berpengaruh buruk terhadap para pemasok TBS untuk PT PMKS GM 1.
Di duga ada permainan Kong kalikong untuk meloloskan calon karyawan ,kendatipun calon karyawan tersebut tidak bisa kerja sama sekali, kuat dugaan ada permainan antara Manager PT PMKS GM 1 dan Panitia Seleksi Karyawan.
Menurut Narasumber yang sangat bisa di percaya, Rahmad (33), warga batu Anam, yang kesehariannya mangkal di Pabrik Kelapa Sawit milik PMKS GM 1, yang pekerjaannya adalah supir truck pengangkut TBS, kepada awak media memberi keterangan.
Menurut Rahmad, “untuk calon karyawan yang melamar untuk job pekerjaan sebagai krani timbang, jumlahnya cukup lumayan banyak, artinya Perusahaan PMKS GM 1 tentunya memilih yang terbaik, dan ternyata yang lulus untuk job kerja sebagai krani timbang adalah P. Boru Nainggolan, yang desas – desusnya P. Boru Nainggolan ini adalah titipan dari pak Barnes (ATU PT PMKS GM 1).
Masih penjelasan Rahmad, “Namun setelah beberapa Minggu, para supir truck TBS yang mengantarkan ke PKS PMKS GM 1, banyak yang mengeluh akibat timbangan yang menurut para supir sangat jauh dari biasanya, jika di bilang timbangan salah, anehnya kenapa salahnya kok hanya menguntungkan Perusahaan saja.
Bukan hanya para supir pengangkut TBS yang di rugikan, yang sangat di rugi kan adalah para Pemasok TBS di Pabrik Kelapa Sawit PT PMKS GM 1, tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap penghasilan atau pendapatan para supir truck dan para pemasok TBS.
Supri Agus, Ketua DPC AWDI Asahan, saat di mintai keterangan oleh awak media memaparkan, jika memang di anggap krani timbang yang di terima saat ini tidak bisa bekerja, ada hal yang aneh di sini, mengapa kesalahan itu hanya merugikan pihak Suplayer saja, sehingga beban kesalahan itu merugikan para Suplayer dan supir truck angkutan TBS saja,dan sebalik nya kenapa tidak pernah kesalahan timbang itu menguntungkan para Suplayer dan supir truk angkutan TBS dan sesekali merugikan perusahaan.
Jangan-jangan ada kerjasama antara krani timbang dengan pihak manajemen Perusahaan, atau antara krani timbang dengan oknum tertentu yang niatnya hanya untuk menguntungkan pribadinya, bisa ajakan mereka (oknum perusahaan) membuat Surat Pengantar Hasil, ucap Supri Agus sambil tersenyum miris mengakhiri keterangannya.(Mel)