Gresik, rajawalionline – LewatProgram Makmur yang digagas Petrokimia Gresik bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), dinilai berhasil meningkatkan produktivitas tanaman tebu petani di Jawa Timur hingga 33 persen, dibandingkan hasil panen sebelumnya.
Dengan program tersebut, petani mampu memanen tebu mencapai 160 ton per hektare. Begitu juga dengan rendemen tebu yang dihasilkan, meningkat dari 7,35 persen menjadi 8,5 persen.
Dalam keterangan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan salah satu keberhasilan program kolaborasi ini dirasakan petani tebu di Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
” Naiknya produktivitas dan rendemen ini juga meningkatkan pendapatan petani sebesar Rp 34 juta untuk setiap hektare, dari sebelumnya Rp 81 juta menjadi Rp 115 juta per hektare, ” kata Dwi Satriyo, Kamis (9/8/2023).
Menurut Dwi, kerja sama ini juga merupakan upaya dari Petrokimia Gresik bersama stakeholder meningkatkan hasil panen tebu untuk mendongkrak produktivitas gula nasional.
Ia menyampaikan, data Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian menyebut, saat ini masih terdapat gap kebutuhan gula sekitar 850.000 ton untuk gula konsumsi dan 3,27 juta ton untuk gula rafinasi.
” Melalui program makmur, Petrokimia Gresik berkomitmen untuk aktif dalam mendukung peningkatan produksi dan pemenuhan gula nasional, ” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), Mahmudi menyampaikan, pihaknya diminta untuk melakukan langkah-langkah dalam upaya meningkatkan produktivitas gula, meningkatkan rendemen dan meningkatkan luas lahan perkebunan tebu Petrokimia Gresik.
Langkah tersebut dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan hasil yang optimal, salah satunya melalui kolaborasi program Makmur.
” Senang sekali, dengan adanya program makmur yang telah dijalankan selama dua tahun ini dapat memberikan harapan untuk mewujudkan swasembada gula, ” tandasnya.
(Adji)