Kepsek MTSN 2 Asahan Mengaku Tidak Ada “ Permainan Uang “, Kakan Kemenag Harus Minta Transparansi Hasil Seleksi

Minggus Dramiki Novian, Pimpinan Redaksi rajawalionline.com. Foto : (rajawalionline)

Kisaran, rajawalionline – Dikutip Dari keterangannya di Tribun Medan,  Kepala Sekolah MTSN 2 Asahan mengaku panitia seleksi tidak ada meminta uang kepada calon peserta didik. Jika demikian, ini harus dilandasi dengan transparansi hasil tes, harus jelas data nya, mana yang tidak lulus dangan yang lulus, apa saja yang menjadi poin penting dalam penerimaan siswa/siswi di MTSN 2 Asahan.

Sementara, Pimpinan Redaksi rajawalionline Minggus D N saat bertemu Tim Media di kisaran kota mengatakan, kalau memang Kepala Sekolah dan panitia penerimaan siswa/siswi MTSN 2 Asahan bersih, harus ada transparansi yang lebih kongkrit mengenai data hasil tes.

Read More

“ Kalau memang mengaku bersih, buktikan dengan transparanlah. Mana data siswa hasil tes??? Poin apa saja yang menjadi patokan pada penerimaan siswa/siswi di MTSN 2 Asahan? Semua harus jelas dan terbuka, “ Ungkap Minggus D N Selaku Pimred rajawalionline, selasa, (20/06/23).

Untuk itu, diharapkan kepada Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Asahan agar lebih tegas dan selektif dalam menelusuri hal tersebut. Sehingga, kedepan nantinya sekolah Agama Negeri bisa bersih dari Praktek “ Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme (KKN).

“ Saya meminta kepada Kakan Kemenag Asahan, agar membentuk tim untuk mentelusuri, mengkoreksi, memberikan data kongkrit hasil tes di MTSN 2 Asahan, sesuai tujuan utama juknis peraturan dirjen pendidikan agama nomor 181 tahun 2023 yang menyatakan menjamin peserta didik madrasah secara objektif, akuntable, dan tanpa diskriminasi untuk mendorong layanan pendidikan yang berkeadilan. Jika tidak jelas, segera ambil tindak tegas, “ pinta Pimred rajawalionline saat berkumpul dengan tim Gemmako dan media.

Pimred rajawalionline sangat menyesalkan, jika untuk urusan sekolah agama saja harus ada “ praktik permainan “, ini berkaitan dengan ahlak generasi penerus bangsa kedepan.

“ Ini kan untuk pendidikan Agama, kalau untuk sekolah Agama saja sulit dan rumit, gimana ahlak generasi kita nanti kedepan, “ pungkas Minggus D N dengan nada kecewa.

Sementara, melalui Panggilan What’ Up, Kakan Kemenag Asahan Saripuddin Daulay mengatakan akan memanggil, dan menelusuri prihal dugaan tersebut.

“ Kita sudah lakukan pemanggilan, saat ini juga masih di telusuri, nanti di infokan lebih lanjut, “ Ucap Saripuddin Daulay.

Saat berita ini di turunkan, Tim redaksi rajawalionline akan terus memantau, menelusuri, dan menunggu perkembangan hasil dari penelusuran Kemenag Asahan.

(Red)

Related posts