Dr. Masyhudi SH, MH, : Tes CPNS Kejati Kalbar Transparan, Tidak Ada Rekayasa Dan Permainan

Dr. Masyhudi SH, MH, (Kajati) saat meninjau pelaksanaan tes penerimaan CPNS di lingkungan Kejati Kalbar.

Pontianak, rajawalionline – Kamis 2 September 2021 kemarin, Pelaksanaan Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) dilingkungan kejaksaan Republik Indonesia di mulai.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalimantan Barat (Kalbar) Dr. Masyhudi SH, MH, melakukan tinjauan langsung pelaksanaan tes SKD CPNS Kejaksaan RI di hari pertama yang di laksanakan di UPT BKN Pontianak, jalan veteran.

Pelaksanaan Tes CPNS berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum memasuki ruangan tes CAT (Computer Assisted Tes), seluruh peserta diwajibkan mengenakan masker untuk mencuci tangan lebih dalu, memeriksa suhu tubuh, lalu menunjukan surat negatif Covid 19 baik dari hasil PCR maupun Swab Anti gen, apabila ada peserta yang positif, maka pihaknya harus menginformasikan ke panitia untuk di jawadwalkan kembali.

Sementara, untuk mengantisipasi adanya joki maupun calo, identitas dari para peserta akan di tes terlebih dahulu, dengan cara wajah peserta di sesuaikan dengan data yang ada, dimana peserta menghadap kamera yang akan menscan wajahnya untuk menyesuaikan data saat mendaftar dan saat mengikuti tes.

Untuk peserta ujian, hanya di perbolehkan membawa alat tulis pencil dan kartu ujian saat menjalani tes Cat di dalam ruangan.

Pada kesempatan tersebut Kajati Kalbar Dr Masyhudi menuturkan, terdapat lebih dari 4.000 (empat ribu) formasi CPNS Kejaksaan RI seluruh Indonesia, dan pendaftar dari Kalimantan Barat berjumlah 879 orang.

“Tes SKD ini akan dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari, setiap hari ada 3 sesi dan ada 4 sesi, satu sesi berjumlah 45 orang, dengan waktu tes selama 120 menit hal ini bertujuan untuk menjaga protokol kesehatan Covid 19 di dalam ruangan,” tutur Masyhudi.

Masyhudi menyatakan, pelaksaan tes CPNS di lingkungan kejaksaan saat ini transparan tidak ada rekayasa dan permainan apapun.

Ia menegaskan, Kejaksaan merupakan lembaga penegakan hukum, dan Kejaksaan tidak hanya sekedar mencari pegawai yang memiliki kecerdasan intelegensi tinggi, namun mencari sosok pegawai yang memiliki moral yang baik dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas.

Masyhudi mengingatkan, kepada para peserta untuk tidak mempercayai siapapun yang memberikan janji manis dapat meloloskan menjadi PNS dengan membayar sejumlah uang.

“Penerimaan pegawai ini tidak di pungut biaya apapun, jadi bila ada oknum yang mengatakan bisa membantu diterima sebagai CPNS di kejaksaan atau di tempat lain itu adalah bohong, jangan mudah di bohongi orang,” ucapnya mengingatkan.

(Red)

Related posts