Melalui Pendampingan Komprehensif, Petrokimia Gersik Bangkitkan UMKM

UMKM Batik Mitra Binaan Petrokimia Gersik.

Surabaya, rajawalionline – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sektor ini merupakan pemeran utama dalam penyerapan tenaga kerja domestik, selain itu juga menjadi pendorong pemerataan ekonomi. Berbeda dengan perusahaan besar yang dominasinya berada di ibu kota atau pusat kota saja.

Petrokimia Gresik (PG), perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia pun menyadari peran UMKM ini. Untuk itu, dalam menjalankan fungsi sebagai agent of development, Petrokimia Gresik berupaya membangun UMKM melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dengan memberikan bantuan pinjaman modal, beserta pendampingan usaha secara komprehensif.

Dalam hal ini Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, sebagaimana Petrokimia Gresik yang memberikan solusi sektor agroindustri mulai dari hulu hingga hilir, komitmen tersebut juga diimplementasikan untuk memajukan UMKM di tanah air.

Menurut Dwi, Pertama, Petrokimia Gresik membangkitkan UMKM melalui bantuan pinjaman modal. Anggaran kemitraan yang disalurkan Petrokimia Gresik terbilang tinggi tiap tahunnya. Dimana tahun tahun 2016, Petrokimia Gresik sudah menyalurkan Rp48,5 miliar untuk 3.836 pelaku usaha, kemudian tahun 2017 kembali memberikan pinjaman modal sebesar Rp49,2 miliar (3.075 pelaku usaha), tahun 2018 senilai Rp43,7 miliar (2.296 pelaku usaha), dan di tahun 2019 sebesar Rp45,98 miliar (2.117 pelaku UMKM).

Pada tahun 2020, Petrokimia Gresik mengucurkan dana CSR sebesar Rp41,8 miliar untuk membantu pengembangan 1.579 pelaku UMKM. Angka ini mencapai 80,1% dari anggaran CSR sebesar Rp51,8 miliar. Sedangkan jika ditotal mulai tahun 2016 hingga sekarang sudah ada 12.903 pelaku usaha atau UMKM yang Petrokimia Gresik bantu dengan total anggaran lebih dari Rp229,18 miliar.

“Pemberian modal kerja terhadap pelaku UMKM ini sebagai strategi Petrokimia Gresik dalam rangka memberikan stimulus kestabilan ekonomi daerah, khususnya di tengah wabah Covid-19 untuk mendukung pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional,” Ungkap Dwi Satriyo, Senin (1/3/21)

Pinjaman modal tersebut banyak diberikan kepada UMKM di Jawa Timur. Sebagian juga dari Blora (Jawa Tengah), kemudian Sleman, Bantul, serta Kulon Progo (Yogyakarta).

“Ini menjadi wujud komitmen Petrokimia Gresik turut aktif meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberian modal kerja,” tutur Dwi.

Kedua, dalam mendukung pemerintah membangkitkan pertumbuhan UMKM nasional, Petrokimia Gresik juga memberikan pendampingan usaha, diantaranya membantu pelaku UMKM memiliki produk berkualitas dan Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Ini menjadi penting agar produk UMKM mitra binaan kita dapat diterima di pasar secara luas. Produknya berdaya saing sehingga usahanya semakin tangguh dan mandiri,” jelas Dwi Satriyo.

Program ini dimulai pada tahun 2019 dengan mengikutkan 2 (dua) mitra binaan di sektor industri batik dari Kabupaten Bangkalan. Keduanya adalah Zulpah Batik dan CV Vatur Jaya. Berkat program sertifikasi ini, usaha dua UMKM mitra binaan tersebut terus mengalami kemajuan hingga sekarang.

Ketiga, Petrokimia Gresik juga memberikan pendampingan dalam memasarkan produk UMKM yang telah menjadi mitra binaan, diantaranya melalui sejumlah event pameran dan pelatihan pemasaran secara online, seperti pembuatan website. Ini dilakukan agar UMKM dapat memiliki pasar yang lebih luas, dan mampu mengikuti perubahan cara belanja pasar di era yang serba digital ini.

“Sejalan dengan kemajuan perusahaan, kami juga ingin menebarkan manfaat lebih banyak lagi untuk masyarakat. Semoga peran Petrokimia Gresik bagi sektor UMKM dapat membantu pemulihan perekonomian nasional di tengah wabah Covid-19 yang hingga saat ini masih ada di sekitar kita,” tandas Dwi Satriyo.

(Red)

Related posts