Ganjil Genap Belum Diterapkan, Dirlantas PMJ : Masih Fokus Pada Physical Distancing

Jakarta, rajawalionline – Di Era Pandemi Covid-19, tidak membut arus lalu Lintas di Jakarta menurun tingkat kemacatannya. Justru sebaliknya, kondisi nya semakin parah. Dalam pernyataannya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Dirlantas PMJ), Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, hingga saat ini pembatasan kendaraan bermotor dengan ganjil genap masih belum bisa diberlakukan di Jakarta.

“Sampai saat ini pihak kepolisian belum memberlakukan ganjil genap dan juga belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait kapan akan diberlakukan kembali,” ucap Sambodo kepada kumparan, Minggu (27/8).

Menurut Sambodo, tujuan belum diaktifkannya ganjil genap sebagai upaya meminimalisasi masyarakat menggunakan transportasi umum. Sebab, transportasi umum riskan akan penularan virus corona.

Saat ini, pihaknya sedang fokus menjaga physical distancing guna menekan angka penularan corona. Seperti diketahui kasus penularan Covid-19 melonjak di Indonesia, total sudah 2.115.304 terjangkit virus.

Berdasarkan catatan Ditlantas Polda Metro Jaya peningkatan kemacetan mencapai 115,1 persen.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satu solusinya adalah memberlakukan kembali ganjil genap. Dalam rekomendasi pihak Polda Metro ganjil genap diberlakukan bertahap di ruas jalan yang memiliki tingkat kemacetan tinggi.

“Pembatasan kendaraan bermotor dengan sistem ganjil genap diberlakukan secara bertahap diprioritaskan pada ruas jalan dengan tingkat kemacetan arus lalu lintas yang cukup padat dan tentunya sarana prasarana angkutan umum yang memadai,” uja Wadirlantas PMJ AKBP Rusdy Pramana Suryanagara belum lama ini.

Sementara, Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya Fahri Siregar menerangkan, sebagai langkah mengurai kemacetan imbas belum berlakunya ganjil genap, pihak kepolisian juga melakukan rekayasa lalu lintas. Terkhusus saat jam pulang dan pergi kantor.

“Iya, ada kepadatan arus lalu lintas terutama di waktu pagi dan pulang kantor. Kita juga lakukan arus lalu lintas atau contra flow,” terang Fahri.

(Red)

Related posts