Oknum Wartawan di Kalbar Diduga Lakukan Pemerasan Rp5 Miliar, Ancam Rusak Iklim Investasi

Pontianak – Dunia jurnalistik di Kalimantan Barat digemparkan dengan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh seorang oknum wartawan terhadap seorang pengusaha lokal. Oknum tersebut diduga meminta uang sebesar Rp5 miliar sebagai imbalan untuk menghentikan pemberitaan negatif mengenai legalitas usaha milik pengusaha tersebut.

Informasi yang beredar menyebutkan, pemerasan dilakukan melalui serangkaian pertemuan dan komunikasi yang intens. Dalam sebuah rekaman percakapan yang kini tersebar luas, terdengar jelas negosiasi alot antara kedua belah pihak. Oknum wartawan yang diduga berasal dari sebuah media nasional itu awalnya menuntut Rp5 miliar, namun setelah berunding, angka tersebut disebut-sebut turun menjadi Rp700 juta.

Meski demikian, pengusaha menolak permintaan tersebut karena mengaku memiliki legalitas usaha yang lengkap dan tidak merasa bersalah. Merasa diperas, pengusaha tersebut berencana melaporkan kejadian ini ke Polda Kalbar.

“Ini bukan sekadar pemerasan pribadi. Jika dibiarkan, praktik seperti ini dapat merusak iklim investasi dan membuat para investor kehilangan kepercayaan terhadap Kalimantan Barat,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.

Lebih lanjut, sumber tersebut juga menyampaikan bahwa oknum wartawan tersebut mengancam akan menggandeng jurnalis dari media besar lainnya untuk memperluas kampanye negatif jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Masyarakat dan kalangan dunia usaha mendesak Polda Kalbar untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum tersebut. Pembiaran terhadap praktik semacam ini dinilai sangat berbahaya karena dapat menciptakan preseden buruk dan membuat pengusaha enggan berinvestasi di daerah tersebut.

Kasus ini kini menjadi sorotan karena dinilai mencoreng nama baik profesi jurnalistik yang seharusnya menjunjung tinggi integritas dan etika. Polda Kalbar diharapkan segera mengusut tuntas dan menindak pelaku sesuai hukum yang berlaku, demi menjaga marwah pers sekaligus menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkeadilan di Kalimantan Barat.

(alm)

Related posts